story of coffee lover

story of coffee lover

Jumat, 05 September 2014

EmpalGentong ( Aji & Ayu Wedding )

EmpalGentong Organizer tercetus dari ketidaksengajaan, dari candaan kami saat meeting untuk persiapan hajatan pernikahan sahabat kami - Aji dan Ayu.

Anggap ini 1st project of EG.

August 8, 2014.
Pagi hari di kediaman Calon Pengantin Perempuan @Accasia1487


Suasana sederhana dan haru melengkapi Jum'at itu, acara berjalan lancar dan kami cukup senang bisa berbaur dengan kebahagiaan keluarga calon pengantin perempuan.

August 9, 2014.
Pagi hari di Kalibata City Apartemen.

Kami dari EG yang memang sudah dari hari sebelumnya berkumpul di base camp guna kelancaran acara, merekam persiapan untuk surprise di puncak acara pada malam harinya.



August 9, 2014.
Malam hari di Rumah Sarwono ( tempat pernikahan Aji & Ayu )
Ini romantisme pengantin pria untuk pasangannya di malam yang pastinya akan menjadi kenangan untuk mereka.



Capek, kurang tidur, terbayar dengan  kesuksesan acara. Bukan hanya kami yang membuat acara hajatan ini sukses, kami dibantu banyak pihak yang alhamdulillah kooperatif.

Selamat untuk pengantin, Aji dan Ayu. Selamat berbahagia dan semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawardah, warohmah.

Salam dari kami,
EmpalGentong and Friends,





Senin, 23 Juni 2014

Selamat Pagi, Malam


Ini film yang baru saja saya tonton. Tepat 22 Juni 2014 dimana Jakarta tercinta berulang tahun yang ke 487. Tua sekali ternyata, tapi Jakarta tetaplah menjadi kota harapan banyak orang untuk mengais rejeki.

Kembali lagi ke film SELAMAT PAGI, MALAM, film dengan judul yang mungkin membuat orang yang membacanya seketika mengernyitkan dahi mencoba mendalami artinya.
Film berdurasi 91 menit ini cukup mampu bercerita tentang beberapa tokoh berbeda hanya dengan setting waktu satu malam.

Mengambil setting tempat dibeberapa lokasi di Jakarta, menunjukkan cantik dan nakalnya Jakarta di waktu malam. Pemain-pemain yang mendukung melengkapi kesempurnaan simple-nya film ini. Adinia Wirasti, Ina Panggabean, Marissa Anita serta penyanyi sekelas Dira Sugandi mampu memainkan peran-peran mereka dengan baik.

Cerita tentang 3 perempuan berbeda dengan pertemuan-pertemuan yang tak terduga di Jakarta yang megah dengan segala macam versi manusia-manusianya. Seperti mendukung sekali menonton film ini tepat di hari ulang tahun kota kelahiran saya, Jakarta.

Film yang ringan, tetapi menghibur dengan cerita-cerita yang memang ada disekitar kita.

Untuk Jakartaku, Dirgahayu 487.

Rabu, 11 Juni 2014

Karimun Jawa

Jepara 

Perjalanan kami kurang lebih 2 jam dari Semarang. Karena tidak ada kereta yang langsung menuju Jepara, maka kami transit di Semarang dan sempatkan untuk explore Semarang seharian.

Malam sekitar pukul 8, kami sampai di homestay dimana kami akan beristirahat untuk keesokan harinya melakukan perjalanan dengan kapal ekspress menuju Karimun Jawa.

Homestay
Kami bermalam disini, 1 kamar untuk 3 perempuan. Seharusnya hanya diperuntukkan 2 orang saja, tapi karena ganjil, kami membayar kelebihan agar bisa satu kamar.

Kamar kami seharga Rp. 120.000 untuk 3 orang dengan fasilitas AC, kamar mandi diluar. Tempatnya cukup nyaman, bersih dan tenang.
Berada di dekat area pelabuhan di pantai Kartini, homestay kami bernama Kotabaru.



Kami tinggal berjalan kaki atau bisa juga naik becak menuju ke pelabuhan. 

Karimun Jawa.
Perjalanan kami mulai dari Pelabuhan pantai Kartini dengan kapal ekpress. Kurang lebih 2 jam perjalanan laut menuju Karimun Jawa.
dan Voilaaaaaaaaaaaa...............



kami menginjakkan kami di putihnya pasir Karimun Jawa.
and we are enjoy our holiday :)


bermain2 dengan ikan berwarna-warni,



menikmati aneka ragam terumbu karang yang cantik,



snorkeling,



makan ikan bakar bareng di pinggir pantai,

Jumping like  we can touch the sky,

menikmati hempasan angin dari atas pohon kelapa,


cheer up dengan teman2,

and touch the sexy sunset,

dan Karimun Jawa adalah lebih dari sekedar holiday, tapi kami melakukan perjalanan, perkenalan, berbagi.




Semarang Trip

Hari ini, kami bersiap untuk vacation kami ke Semarang lanjut ke Karimun Jawa.

Kurang lebih 1 bulan kami mempersiapkan perjalanan ini. Tujuan utama kami sebenarnya adalah Karimun Jawa, tapi berhubung transportasi yang kami pilih adalah kereta dan karena tidak ada kereta langsung ke Jepara ( via Semarang ), maka kamipun memperluas perjalanan kami untuk explore Semarang sebelum ke tujuan utama yaitu Karimun Jawa.

Sampai tibalah hari ini kami membawa ransel kami ikut berkantor seharian.



Ini ransel saya, lengkap semua masuk jadi 1. Entah pantas atau tidak ini disebut ala backpacker, yang jelas perjalanan kami ini ala cewe-cewe kece :) kami sebut #jalan-jalancantik.

Perjalanan kami mulai di malam hari dari stasiun Pasar Senen dengan kereta Senja Utama Semarang.



Itu kereta kami sudah dataaaaaaaaang :), duduk manis dan menikmati perjalanan kurang lebih 6jam.

Tepat pukul 02.00 dinihari, kami sampai di Stasiun Tawang - Semarang. Dengan muka kaget dan kurang tidur, tapi kami senang bisa sampai dengan selamat dan tepat waktu. Kamipun sudah dijemput oleh kawan kami yang memang tinggal di Semarang.

Kurang dari 1 jam perjalanan dari Tawang ke rumah, dan kamipun masih sempat istirahat untuk keesokan harinya memulai eksplorasi Semarang.

Explore Semarang.

Tidak terlalu pagi tidak juga kesiangan, kami memulai hari ini dengan sarapan ala2 jawa ( baca: makan berat ).


Sayur bayam, tahu, udang goreng tepung dan juga belut asap. Ini baru namanya sarapan - mantapz.
Setelahnya kami memulai perjalanan kami ke destinasi pertama kami yaitu:

1. Waduk Jatibarang 
Waduk dengan daya tampung 20,4 juta meter kubik ini selain untuk mengatasi masalah banjir, juga diharapkan bisa menjadi satu destinasi wisata yang baru serta memunculkan ide-ide kreatif dari masyarakat, seperti pembuatan paket wisata, refreshing, dan lain lain. 


Di tengah tengah waduk ini masih terjaga Goa Kreo dengan kera-kera yang ada, dengan dihubungkan jembatan penghubung.


Di depan Goa Kreo, goa ini sejarahnya adalah tempat dimana Sunan Kalijaga pernah bersemedi.



Jembatan penghubung Goa Kreo dan Waduk Jatibarang,


Perjalanan kami lanjutkan ke destinasi berikutnya, yaitu :

2. Kelenteng Sam Poo Kong 
Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".



Patung Jenderal Cheng Ho 

Banyak yang bisa kami lihat di Klenteng ini dengan berbagai cerita sejarahnya. 

3. Masjid Agung Semarang
Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. 



Payung2 yang kuncup diatas, terbuka saat ada hari-hari besar seperti Idul Fitri atau Idul Adha.

4. Lawang Sewu
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).



dilantai dua:


Lokomotif jaman Belanda:


5. Pagoda Avalokitesvara
Memiliki tinggi bangunan  dengan 7 tingkat, yang bermakna bahwa seorang pertapa akan mencapai kesucian dalam tingkat ketujuh.




Depan dewi kuan in

Ada pohon besar yang usianya lebih tua dari saya :



Perjalanan kami di Semarang kami akhiri dengan makan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jepara. Kami mampir untuk mengisi perut sambil menikmati sunset.



Ini menu kami sore itu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jepara, 







Rabu, 28 Mei 2014

Because All Can Swim :)

Trauma masa lalu karena bercanda dan diceburin ke dalam kolam dalam, membuat saya tidak lagi berani belajar berenang bahkan lebih menjauhi kemungkinan untuk bermain-main dengan air. 

Semakin dewasa dan banyak ajakan traveling untuk explore laut, maka mimpi untuk bisa berenangpun semakin besar.
Sampai akhirnya, rencana traveling ke Karimun Jawa membuat saya memberanikan diri untuk mengambil private renang. 

Ya, private. Kenapa?
- Karena saya malu sudah terlalu tua untuk belajar berenang
- Agar bisa intens belajar dari nol sampai benar-benar bisa berenang dan menguasai tekniknya.

Sebulan sebelum keberangkatan saya ke Karimun Jawa, saya pun membuat appointment untuk belajar berenang. 
Dari informasi yang saya dapatkan di internet, akhirnya saya dipertemukan dengan seorang Dion.


Kami berlatih di kolam Sport Center Cilandak Town Square, karena dekat dengan rumah saya dan tempatnyapun cukup bersih.



Sebenarnya gambar ini saya ambil dari contact number-nya mas Dion,hehe ( semoga beliau tidak marah ).

Mas Dion kasih saya teknik belajar yang baik dan membuat saya benar-benar yakin dan akhirnya berani untuk nyemplung ke kolam renang.

*Teknik pertama yang mas Dion ajarkan adalah pernafasan, dimana saya harus berselang seling bernafas dan menahan nafas melalui hidung. 
Ilmu: pada saat kita menahan nafas di dalam kolam, secara otomatis badan kita akan mengapung ( usahakan serilex mungkin ).

*Selanjutnya mas Dion mengajarkan saya untuk bergerak dengan mengayuh menggunakan tangan.
Ilmu: jika kedua tangan tidak digerakkan dengan power yang sama, maka kemungkinan badan kita akan miring.

*Teknik berikutnya, mas Dion memberi ilmu untuk menenggelamkan diri. Hari itu, mas Dion memakaikan saya pemberat agar membantu saya bisa mencapai dasar kolam dan belajar bertahan dengan tenang dan mengatur nafas.

*Entah dipertemuan keberapa, mas Dion ajarkan saya bergerak dengan kaki ( gaya katak ). Kakipun harus digerakkan dengan benar dan power yang baik agar badan bisa bergerak sempurna.

*Dipertemuan ke 5, voilaaaaaaaaaaaaa.... sayapun bisa berenang bahkan di kolam renang dalam.

Ilmu:
- Berenang harus dalam keadaan sadar ( tidak mabuk ).
- Berenang harus rileks, agar badan tidak mudah kram.

Terimakasih sekali untuk Mas Dion yang sudah cukup sabar mengajari saya sehingga air dan kolam renang bukan lagi hal yang musti dihindari, because all can swim :)

Kamis, 22 Mei 2014

Wall Climbing

Selamat pagi,

Nasi goreng plus hot black coffee untuk sarapan pagi ini. Agak berat memang untuk hitungan sarapan, apalagi tidak biasanya saya sarapan nasi. Ini karena bekal hari ini menggoda untuk disantap lebih awal dan keadaan perut yang memang sudah kosong dari semalam karena ikut wall climbing.

Oh ya, semalam saya baru saja mencoba kegiatan baru yang sebenarnya sudah lama bikin saya penasaran. Wall Climbing, ya..salah satu extreem sport ini baru bisa saya coba semalam ( setelah penasaran beberapa lama ).

Karena ajakan salah satu teman baru saya, akhirnya saya beranikan juga untuk menyambangi tempat kami main wall climbing. Tempatnya di GOR Soemantri Brojonegoro, disana sudah ada banyak orang yang berkerumun mencoba untuk memanjat. Mereka welcome terhadap orang baru dan yang mau belajar dan mencoba. 
Selain ada Wall Climbing, ada juga beberapa kerumunan orang yang sedang berlatih olahraga, seperti : Muaythai, berlatih keseimbangan badan di atas seutas tali dan disana juga bisa lari atau lainnya.

Setelah bertemu dengan kawan saya di arena Wall Climbing, akhirnya saya mencobanya dengan sebelumnya diberi sedikit tips-tips dari kawan saya.



Semalam saya tidak berhasil menaiki wall sampai atas. Karena ternyata tidak semudah yang dilihat. Butuh power lebih, tidak tergesa-gesa, dan tentunya menyisihkan ego. 

Ini kali pertama saya memanjat dan saya tidak mau berhenti sampai disini. Mungkin lain waktu, saya akan datang lagi dan mencobanya, semoga lebih baik :)

Selasa, 20 Mei 2014

KOPI

Hellooooooooooooo,

Kenapa "Kopi" jadi salah satu judul blog saya? 

tidak sembarang saya memberi judul itu, karena saya pikir blog ini akan saya jadikan media dimana saya bisa berbagi cerita tentang kecintaan dan kepedulian saya terhadap perempuan, kopi dan jalan-jalan.

Lantas kenapa kopi? itu karena saya perempuan pecinta kopi dan saya mencintai filosofi dari kopi itu sendiri.


Milis.

Cerita ini saya dapat dari milis sebuah majalah. Cerita yang bagus dan menginspirasi, simple namun penuh filosofi. Seperti ini ceritanya..

Seorang wanita yang baru saja menikah, datang pada ibunya dan mengeluh soal tingkah laku suaminya. Setelah pesta pernikahan, barulah dia tahu karakter asli sang suami keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dll.

Wanita muda itu berharap orang tuanya ikut menyalahkan suaminya. Namun betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu kemudian malah masuk ke dapur, sementara putrinya terus bercerita dan mengikutinya. Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih.

Sang ibu pun memasukkan 3 benda kedalam air mendidih tersebut, pertama beliau masukkan wortel, lantas masukkan telur dan yang terakhir, beliau memasukkan kopi.

Setelah menunggu beberapa saat, Sang Ibu mengangkat ke - 3 benda tersebut, dan diletakkan dalam masing-masing sebuah wadah. Hasilnya: wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum.

Lalu sang ibu menjelaskan: "Nak... masalah dalam hidup itu bagaikan air mendidih". Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampak-nya".

Kita bisa menjadi :
1. Lembek seperti wortel.
2. Mengeras seperti telur.
3. Atau harum seperti kopi.

Wortel dan telur tidak mempengaruhi air... Mereka malah berubah oleh air. Sementara kopi malah merubah air dan membuatnya menjadi harum.

Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?

Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang.
* Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri.
* Ada yang mengeras, marah dan menyalahkan pihak lain.
* Ada juga yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan bijaksana.

Itu semua tergantung pilihan kita sendiri bagaimana kita merespon sebuah permasalahan.
"

Maka saya mengharapkan bisa menjadi perempuan yang harum, kuat dan bijaksana :)