story of coffee lover

story of coffee lover

Senin, 23 Juni 2014

Selamat Pagi, Malam


Ini film yang baru saja saya tonton. Tepat 22 Juni 2014 dimana Jakarta tercinta berulang tahun yang ke 487. Tua sekali ternyata, tapi Jakarta tetaplah menjadi kota harapan banyak orang untuk mengais rejeki.

Kembali lagi ke film SELAMAT PAGI, MALAM, film dengan judul yang mungkin membuat orang yang membacanya seketika mengernyitkan dahi mencoba mendalami artinya.
Film berdurasi 91 menit ini cukup mampu bercerita tentang beberapa tokoh berbeda hanya dengan setting waktu satu malam.

Mengambil setting tempat dibeberapa lokasi di Jakarta, menunjukkan cantik dan nakalnya Jakarta di waktu malam. Pemain-pemain yang mendukung melengkapi kesempurnaan simple-nya film ini. Adinia Wirasti, Ina Panggabean, Marissa Anita serta penyanyi sekelas Dira Sugandi mampu memainkan peran-peran mereka dengan baik.

Cerita tentang 3 perempuan berbeda dengan pertemuan-pertemuan yang tak terduga di Jakarta yang megah dengan segala macam versi manusia-manusianya. Seperti mendukung sekali menonton film ini tepat di hari ulang tahun kota kelahiran saya, Jakarta.

Film yang ringan, tetapi menghibur dengan cerita-cerita yang memang ada disekitar kita.

Untuk Jakartaku, Dirgahayu 487.

Rabu, 11 Juni 2014

Karimun Jawa

Jepara 

Perjalanan kami kurang lebih 2 jam dari Semarang. Karena tidak ada kereta yang langsung menuju Jepara, maka kami transit di Semarang dan sempatkan untuk explore Semarang seharian.

Malam sekitar pukul 8, kami sampai di homestay dimana kami akan beristirahat untuk keesokan harinya melakukan perjalanan dengan kapal ekspress menuju Karimun Jawa.

Homestay
Kami bermalam disini, 1 kamar untuk 3 perempuan. Seharusnya hanya diperuntukkan 2 orang saja, tapi karena ganjil, kami membayar kelebihan agar bisa satu kamar.

Kamar kami seharga Rp. 120.000 untuk 3 orang dengan fasilitas AC, kamar mandi diluar. Tempatnya cukup nyaman, bersih dan tenang.
Berada di dekat area pelabuhan di pantai Kartini, homestay kami bernama Kotabaru.



Kami tinggal berjalan kaki atau bisa juga naik becak menuju ke pelabuhan. 

Karimun Jawa.
Perjalanan kami mulai dari Pelabuhan pantai Kartini dengan kapal ekpress. Kurang lebih 2 jam perjalanan laut menuju Karimun Jawa.
dan Voilaaaaaaaaaaaa...............



kami menginjakkan kami di putihnya pasir Karimun Jawa.
and we are enjoy our holiday :)


bermain2 dengan ikan berwarna-warni,



menikmati aneka ragam terumbu karang yang cantik,



snorkeling,



makan ikan bakar bareng di pinggir pantai,

Jumping like  we can touch the sky,

menikmati hempasan angin dari atas pohon kelapa,


cheer up dengan teman2,

and touch the sexy sunset,

dan Karimun Jawa adalah lebih dari sekedar holiday, tapi kami melakukan perjalanan, perkenalan, berbagi.




Semarang Trip

Hari ini, kami bersiap untuk vacation kami ke Semarang lanjut ke Karimun Jawa.

Kurang lebih 1 bulan kami mempersiapkan perjalanan ini. Tujuan utama kami sebenarnya adalah Karimun Jawa, tapi berhubung transportasi yang kami pilih adalah kereta dan karena tidak ada kereta langsung ke Jepara ( via Semarang ), maka kamipun memperluas perjalanan kami untuk explore Semarang sebelum ke tujuan utama yaitu Karimun Jawa.

Sampai tibalah hari ini kami membawa ransel kami ikut berkantor seharian.



Ini ransel saya, lengkap semua masuk jadi 1. Entah pantas atau tidak ini disebut ala backpacker, yang jelas perjalanan kami ini ala cewe-cewe kece :) kami sebut #jalan-jalancantik.

Perjalanan kami mulai di malam hari dari stasiun Pasar Senen dengan kereta Senja Utama Semarang.



Itu kereta kami sudah dataaaaaaaaang :), duduk manis dan menikmati perjalanan kurang lebih 6jam.

Tepat pukul 02.00 dinihari, kami sampai di Stasiun Tawang - Semarang. Dengan muka kaget dan kurang tidur, tapi kami senang bisa sampai dengan selamat dan tepat waktu. Kamipun sudah dijemput oleh kawan kami yang memang tinggal di Semarang.

Kurang dari 1 jam perjalanan dari Tawang ke rumah, dan kamipun masih sempat istirahat untuk keesokan harinya memulai eksplorasi Semarang.

Explore Semarang.

Tidak terlalu pagi tidak juga kesiangan, kami memulai hari ini dengan sarapan ala2 jawa ( baca: makan berat ).


Sayur bayam, tahu, udang goreng tepung dan juga belut asap. Ini baru namanya sarapan - mantapz.
Setelahnya kami memulai perjalanan kami ke destinasi pertama kami yaitu:

1. Waduk Jatibarang 
Waduk dengan daya tampung 20,4 juta meter kubik ini selain untuk mengatasi masalah banjir, juga diharapkan bisa menjadi satu destinasi wisata yang baru serta memunculkan ide-ide kreatif dari masyarakat, seperti pembuatan paket wisata, refreshing, dan lain lain. 


Di tengah tengah waduk ini masih terjaga Goa Kreo dengan kera-kera yang ada, dengan dihubungkan jembatan penghubung.


Di depan Goa Kreo, goa ini sejarahnya adalah tempat dimana Sunan Kalijaga pernah bersemedi.



Jembatan penghubung Goa Kreo dan Waduk Jatibarang,


Perjalanan kami lanjutkan ke destinasi berikutnya, yaitu :

2. Kelenteng Sam Poo Kong 
Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".



Patung Jenderal Cheng Ho 

Banyak yang bisa kami lihat di Klenteng ini dengan berbagai cerita sejarahnya. 

3. Masjid Agung Semarang
Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. 



Payung2 yang kuncup diatas, terbuka saat ada hari-hari besar seperti Idul Fitri atau Idul Adha.

4. Lawang Sewu
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).



dilantai dua:


Lokomotif jaman Belanda:


5. Pagoda Avalokitesvara
Memiliki tinggi bangunan  dengan 7 tingkat, yang bermakna bahwa seorang pertapa akan mencapai kesucian dalam tingkat ketujuh.




Depan dewi kuan in

Ada pohon besar yang usianya lebih tua dari saya :



Perjalanan kami di Semarang kami akhiri dengan makan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jepara. Kami mampir untuk mengisi perut sambil menikmati sunset.



Ini menu kami sore itu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jepara,